Kisah Apriyani Rahayu yang Pernah Jualan Sayur Hingga Meraih Medali Emas Olimpiade
SariAgri - Pasangan ganda putri bulutangkis Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil menyumbang medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 untuk Indonesia. Pasangan ini berhasil menumbangkan pasangan ganda China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dengan dua set langsung, 21-19 dan 21-15.
Namun, siapa sangka, dibalik kesuksesan pasangan ganda putri ini terdapat perjuangan yang tidak kenal lelah. Sebelum menjadi atlet profesional, pasangan Greysia Polii yakni Apriyani Rahayu pernah merasakan masa-masa sulit dalam hidupnya.
Bahkan, Apri pernah berjualan sayuran untuk membantu ibunya untuk berjualan sayur keliling, di mana sebelumnya sayur tersebut merupakan hasil panen yang ditanam oleh orang tuanya.
"Di rumah itu, mamah saya itu suka tanam cabe rawit, sayur, jagung. Nah, di belakang rumah itukan luas, dipetik-petikin sama mamah saya, terus diikat, terus dia bilang gini, ‘Ani, kan kamu tidak ada uang jajan, ini kau pergi ini jual sayur’. Jadi gitu, ngajarinnya." kata Apri, dikutip dari akun YouTube Indosport.
"Oh iya mah, berapa nih satu ikat? Kata omande 1.000, kalo ada yang tawar 500 perak nggak apa-apa, atau naikin aja deh 1500, ntar kalo ada yang nawar baru turunin. Jadi yang dijual ada sayur terong dan lainnya," ingat Apriyani saat bercerita.
Kemudian Apri juga bercerita bahwa perjalanannya menjadi pemain bulutangkis tak selalu berjalan mulus. Apri menuturkan bahkan orang tuanya sampai menggadaikan perhiasan demi mendukungnya menjadi atlet.
"Ada beberapa orang yang meremehkan, waktu itu dibilang saya pendeklah, nggak mungkin jadi atlet orangnya pendek. Tapi orang tua bilang terus jalan. Emang betul dulu orang tua sempat menggadai perhiasan juga, karena ini dorongan dari opande dan almarhumah omande juga," pungkasnya.
sumber : sariagri.id

Posting Komentar untuk " Kisah Apriyani Rahayu yang Pernah Jualan Sayur Hingga Meraih Medali Emas Olimpiade"