Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengapa Nabi Tidak Bisa Baca Tulis? Simak Penjelasan



Rasulullah Muhammad SAW memiliki sifat ummi, yang bagi sebagian orang mungkin tidak masuk akal.

Dream - Nabi Muhammad SAW memberikan banyak sekali ajaran kepada umat Islam. Seluruh ajaran tersebut untuk bekal hidup manusia.


Ajaran dari Rasulullah disampaikan dengan berbagai cara. Mulai ucapan, perilaku, perbuatan, hingga sikap.


Semua ajaran itu terabadikan dalam banyak sekali hadis. Hadis-hadis tersebut hingga saat ini menjadi rujukan umat Islam melengkapi ajaran Alquran.


Ada satu hal yang dimiliki Rasulullah Muhammad SAW, dan bagi sebagian orang mungkin tidak masuk akal. Rasulullah memiliki sifat ummi, yang banyak diterjemahkan sebagai 'tidak bisa baca tulis'.


Kondisi tersebut dirasa tidak mungkin ada pada diri Rasulullah, mengingat Rasulullah manusia pilihan Allah. Apalagi tugas Rasulullah sungguh berat, menyebarkan Islam ke dunia.


Pakar Alquran dan Tafsir, KH Ahmad Bahauddin Nursalim, punya jawabannya. Ulama muda yang lebih dikenal sebagai Gus Baha' ini bisa menjelaskan mengapa Rasulullah sampai tidak bisa baca tulis.


Penjelasan tersebut disampaikan dalam sebuah majelis, yang kemudian diunggah di laman Iqra.id. Materi ini merupakan jawaban atas pertanyaan yang didapat Gus Baha' dari salah satu hadirin pengajian.


Mari simak penjelasan Gus Baha'.


Nabi Tak Bisa Baca Tulis

" Jadi tradisi ulama sama masyarakat itu memang beda. Kalau Nabi dikatakan tidak tahu dalam konteks tertentu itu malah madkh, artinya memuji. Hal ini karena tadi, syarat Nabi itu harus ummi, ummi itu kan keibu-ibuan. Jadi, kalau Nabi tahu (bisa membaca dan menulis), nanti seakan-akan beliau dikawal oleh ilmunya, padahal Nabi itu dikawal oleh nubuwwah atau kenabian," ungkap Gus Baha.


Ini bedanya Nabi sama tidak Nabi. Kanjeng Nabi dalam Alquran biasa diwahyukan Allah:


Maa kunta tadri mal kitabu walal iman. (QS. Asy-Syura: 52)


Artinya, " Kamu tidak tahu apa itu kitab."


Sifat madkh, artinya memuji. Kenapa itu pujian? Saat Nabi sudah tahu urusan sesuatu bisa jadi ilmu tandingan menandingi wahyu.


" Mungkin netizen itu, mohon maaf, bukannya mengkritik (Nabi), mungkin mereka tidak paham tradisi ulama (tentang penjelasan sifat Ummi pada diri Nabi)," kata Gus Baha


Pujian Bagi Nabi

Menurutnya, saat ulama bilang, " Nabi itu tidak tahu" , itu bukan sifat dzamm, celaan, tapi sifat madkh, pujian.


Dalam Alquran, menurut Gus Baha, banyak ma kunta tadri mal kitabu walal iman.



" Makanya Nabi ketika disuruh untuk membaca (oleh Malaikat Jibril), " Iqra' Ya Muhammad" , jawaban Nabi bagaimana? Saya tidak bisa membaca. Itu bukan sifat buruk, justru bagus! Kalau Nabi bisa membaca, ilmu Nabi nanti dikira belajar dari buku-buku, beliau jadi Nabi, wah itu memang bacanya banyak! Clear (jelas) ini ya! Supaya tidak salah paham. Jadi, dikatakan kalau Nabi tidak tahu itu berarti bagus, madkh (pujian). Tidak bisa membaca berarti madkh (pujian)," ungkap Gus Baha.


Ia juga menekan lagi, kalau pengetahuan Nabi berasal dari wahyu. " Itu jelas, tahu semua kan? Ketika Nabi disuruh baca bilang apa? Saya tidak bisa baca. Itu bagus, karena semuanya agar berasal dari wahyu!"

Posting Komentar untuk "Mengapa Nabi Tidak Bisa Baca Tulis? Simak Penjelasan"